Langsung ke konten utama

Cirebon sebagai Mitigasi Bencana Sosial

Bencana tak hanya alam tapi juga sosial. Bencana sosial. Kedua-duanya tak bisa diprediksi kapan tepatnya terjadi. Tapi kita bisa belajar memahami dan mengenalinya.
CIREBON berasal dari kata sarumban. Artinya campuran. Cirebon adalah daerah pelabuhan yang dimasuki banyak bangsa, suku, dan agama yang berbeda. Purwaka Caruban Nagari sudah mendedahkan kepada kita betapa beragamnya Cirebon pada awal terbentuknya.

Saya tidak terlalu sepakat kalau Cirebon itu diartikan dengan air rebon (udang kecil) yang berasal dari kata cai rebon. Meskipun memang Cirebon sedari awal dikenal dengan udangnya.

Kata 'Cirebon' sendiri kalau kita artikan sebagai 'campuran' adalah sebuah konsep mitigasi bencana. Mitigasi dari bencana sosial berupa perpecahan golongan.

Cirebon juga berarti orang-orang di tempat ini adalah masyarakat kosmopolit yang menjadi bagian peradaban dunia, bergaul dengan luwes bergaul dengan siapa saja dan terbuka untuk setiap perubahan.

Kalau hari ini, Cirebon dikesankan sebagai daerah eksklusif satu agama saja, satu golongan saja, maka itu adalah kesan yang ahistoris. Karena Cirebon adalah kota sedulur kabeh.

Cirebon bukan tempat bagi orang-orang yang merasa dirinya yang paling benar. Dan orang lain sebagai yang salah.

Dengan dalih apapun, pembenaran itu tidak masuk akal untuk bangsa yang sedemikian majemuk seperti Cirebon, seperti Nusantara. Bukankah falsafah bangsa kita adalah bhinneka tunggal ika?[Kang Ochid]

Komentar