Perayaan peringatan hari lahir Nabi Muhammad lazim disebut Muludan. Di keraton Cirebon, puncak Muludan dilambangkan dengan sebuah prosesi yang disebut 'Panjang Jimat'. SEBUAH ritual simbolik dramatisasi alegoris lahirnya Nabi Muhammad saw. Sebuah lakon yang menggambarkan kebahagian yang tak bisa dikatakan. Ya, sebuah ekspresi kebahagiaan lahirnya seorang Nabi yang membawa perubahan besar dalam sejarah kehidupan manusia. 'Panjang Jimat' sendiri ada yang mengatakan merupakan benda pusaka utama berupa piring keramik Tiongkok yang berhias tulisan-simetris kalimat syahadat dalam bahasa Arab. Pada malam kelahiran Nabi, di setiap 12 Rabiulawal, pada puncak acara Grebeg-Mulud, benda-benda pusaka tersebut diarak dalam sebuah prosesi, upacara Panjang Jimat. Sumber yang lain mengatakan kata ‘panjang’ dapat diartikan sebagai ‘tak berhenti’ dan ‘jimat’ berarti ‘siji kang dirumat’ atau ‘satu hal yang dipertahankan’. Panjang Jimat, dengan begitu adalah simbol
Islam dan Keislaman dalam Budaya Pesisiran